Karsaraya.com – Prestasi atlet Kalimantan Timur (Kaltim) di ajang olahraga nasional kembali menjadi sorotan setelah beberapa atlet unggulan gagal meraih medali emas pada PON 2024, akibat masalah mental dan fisik. Menghadapi hal ini, Ketua Umum KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, mengungkapkan bahwa upaya pembenahan harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk menciptakan 1.000 pelatih fisik berkualitas pada tahun 2025.
“Keberhasilan atlet tidak hanya bergantung pada latihan yang keras, tetapi juga pada kualitas pelatih dan kesiapan fisik mereka. Kami merencanakan pembentukan 1.000 pelatih fisik pada tahun depan untuk mendukung pembinaan atlet di Kaltim,” kata Rusdi dalam pernyataannya.
Rusdi juga menyoroti penurunan performa cabang olahraga unggulan seperti sambo dan kick boxing, yang sebelumnya sukses meraih emas di Babak Kualifikasi PON, namun gagal mempertahankan prestasi tersebut di PON. Menurutnya, masalah utamanya terletak pada kesiapan fisik dan mental atlet yang tidak maksimal.
“Mental atlet sangat menentukan hasil mereka di lapangan. Kami sudah mendatangkan psikolog berpengalaman, Neita, yang telah membantu timnas Indonesia di SEA Games Kamboja. Kehadirannya diharapkan bisa memberi dukungan penting untuk mempersiapkan mental para atlet Kaltim,” tambah Rusdi.
Neita, yang sebelumnya terbukti mampu mendongkrak performa atlet di kancah internasional, kini akan bekerja sama dengan KONI Kaltim untuk mempersiapkan atlet dalam menghadapi kejuaraan-kejuaraan besar di masa depan.
Lebih lanjut, Rusdi juga mengingatkan pentingnya analisis strategi dan pengamatan terhadap kekuatan lawan. “Beberapa cabang olahraga yang awalnya diprediksi meraih medali emas ternyata gagal, ini menunjukkan perlunya evaluasi yang lebih tajam terhadap potensi lawan dan strategi bertanding,” ujar Rusdi.
Sementara itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim juga meluncurkan program peningkatan kualitas pelatih, sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan olahraga yang lebih kompetitif.
“Pelatih memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan potensi atlet. Kami berkomitmen untuk memastikan pelatih di Kaltim memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pembinaan atlet yang profesional,” ujar Sulaiman, Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim.
Program ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem olahraga yang lebih solid dan mendukung peningkatan prestasi atlet Kaltim di tingkat nasional maupun internasional. KONI dan Dispora Kaltim optimis bahwa langkah-langkah strategis ini akan memberikan dampak positif bagi pengembangan olahraga di daerah, serta menghasilkan atlet-atlet yang mampu bersaing di level tertinggi.(adv/bp)