Minggu, 13 Jul 2025 21:01 WITA
Senin, 18 Nov 24
Kontingen Kaltim

Karsaraya.com – Atlet Kalimantan Timur yang berkompetisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal mental tanding. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menghambat prestasi atlet, terutama dalam pertandingan berat di babak penyisihan hingga final.

Wakil Ketua I KONI Kaltim, Ego Arifin, mengakui bahwa ada masalah dalam hal pengelolaan kondisi mental atlet, yang sering kali tidak terdeteksi dengan baik oleh pelatih. Namun, ia memberi contoh positif dari cabang olahraga kurash, di mana pelatih cepat merespons dengan memanggil psikolog KONI Kaltim untuk memberikan dukungan mental kepada atlet yang mengalami penurunan semangat. Pendekatan ini berbuah manis dengan keberhasilan atlet kurash meraih medali emas dan perak.

“Pelatih kurash sangat peka terhadap kondisi mental atletnya dan langsung menghubungi psikolog untuk memberikan dukungan. Hal ini terbukti efektif, dan saya berharap ini bisa menjadi contoh untuk pelatih lainnya,” ujar Ego. Ia menambahkan, pembinaan mental menjadi bagian penting dari persiapan atlet, tidak hanya untuk PON mendatang tetapi juga untuk ajang-ajang besar lainnya seperti Porprov 2026 dan PON XXII/2028.

Sementara itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet dengan melakukan evaluasi menyeluruh pasca PON XXI 2024. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menjelaskan bahwa evaluasi akan melibatkan aspek kinerja pelatih dan fasilitas pendukung latihan. “Kualitas pelatih menjadi hal yang krusial dalam meraih prestasi. Kami akan mengevaluasi kinerja pelatih dan jika diperlukan, kami tidak akan ragu untuk mengganti pelatih yang tidak mampu memaksimalkan potensi atlet,” ungkap Rasman.

Selain itu, Rasman juga menyoroti kekurangan kompetisi di tingkat daerah yang mempengaruhi perkembangan atlet Kaltim. “Meskipun latihan sudah intensif, namun tanpa kompetisi yang cukup, atlet akan kesulitan untuk mengukur kemampuan mereka. Kami berencana untuk meningkatkan frekuensi kejuaraan agar atlet bisa mengikuti try-out yang lebih banyak,” tambahnya.

Dispora Kaltim juga akan mengidentifikasi cabang olahraga yang memerlukan perhatian lebih dan cabang yang sudah memberikan kontribusi positif bagi Kaltim. Evaluasi menyeluruh ini diharapkan dapat memberikan langkah strategis untuk perbaikan di masa depan dan meningkatkan kualitas prestasi olahraga Kaltim secara berkelanjutan.(adv/bp)

Bagikan:
Berita Terkait