Karsaraya.com – Tak terlepas dari ruang gerak yang terbatas, warga binaan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Samarinda nyatanya banyak melakukan kegiatan-kegiatan kreatif yang dapat menghasilkan pendapatan.
Hidayat, Kepala Lapas Narkotika Kelas II A menerangkan, untuk mengelola aktivitas dengan menggunakan berbagai metode pembinaan, salah satunya dari sektor usaha atau bisnis.
Metode pembinaan tersebut dilakukan guna mendidik dan menjadikan warga lapas siap berkontribusi dengan masyarakat luar di kemudian hari.
Salah satu yang menarik adalah pembinaan menjahit, hasil jahit itu berupa rompi dan baju seragam dan semuanya diproduksi oleh tangan mereka sendiri, selain mengembangkan kreativitas warga lapas, upaya ini juga diharapkan dapat memiliki peluang usaha maupun kerja setelah mereka keluar dari lapas.
Tidak hanya menjahit, masih ada hasil binaan lain seperti kacamata, cinderamata, lukisan timbul (3D), Plakat, dan masih banyak lagi.
“Hasil produksi yang mereka lahirkan kualitasnya tidak kalah jauh dengan yang ada di pasar-pasar lokal,” sebutnya.
Selain meningkatkan kompetensi dan kapasitas baik secara kepribadian maupun kemandirian, pihak Lapas juga bekerja sama dengan MUl dan Baznas untuk meningkat sisi spiritual dan agamais, yaitu mengajarkan membaca huruf hijaiyah agar warga lapas bisa membaca Al-Qur’an. (*)
